Rendemen oleoresin jahe sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu waktu pada proses ekstraksi. Pada ekstraksi oleoresin, laju peningkatan rendemen yang dihasilkan selaras dengan lamanya waktu kontak selama ekstraksi. Hal ini disebabkan karena semakin lama waktu ekstraksi, mengakibatkan waktu kontak antara pelarut dan bahan baku semakin lama pula. Sehingga proses penetrasi pelarut ke dalam sel bahan baku akan semakin baik, dan menyebabkan semakin banyaknya senyawa yang berdifusi keluar sel. Perlakuan lama waktu ekstraksi juga mempengaruhi angka kelarutan oleoresin di dalam etanol. Semakin lama waktu ekstraksi, maka semakin besar juga angka kelarutannya. Hal ini menunjukkan bahwa waktu ekstraksi sangat mempengaruhi karakteristik oleoresin jahe yang dihasilkan.
Pada video dikatakan bahwa senyawa pada jahe merah memiliki efek antioksidan, tetapi tidak dijelaskan uji yang membuktikan pernyataan tersebut. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara membuktikan jika senyawa pada jahe merah tersebut memiliki aktivitas antioksidan? apakah ada uji yang membuktikannya?
Pengujian aktivitas antioksidan pada jahe merah dibuktikan dengan metode yang dilakukan secara in vitro dengan DPPH yakni melalui mekanisme penangkapan radikal bebas oleh senyawa antioksidan. Metode DPPH digunakan karena merupakan metode yang sederhana, cepat dan hanya membutuhkan sedikit sampel. Senyawa DPPH menerima elektron akan membentuk senyawa stabil. Interaksi antioksidan dengan DPPH, akan menetralkan karakter radikal bebas dari DPPH. Adanya aktivitas antioksidan dari sampel mengakibatkan perubahan warna dari larutan DPPH dalam metanol yang semula berwarna violet pekat menjadi kuning. Dalam hal ini didapatkan hasil berupa kandungan kimia pada isolat yang diuji, meliputi flavonoid dan saponin, serta memiliki aktivitas antioksidan.
Mengapa bisa terjadi perbedaan waktu pada suhu yang sama dan apa pengaruhnya pada hasil akhir
BalasHapusRendemen oleoresin jahe sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu waktu pada proses ekstraksi. Pada ekstraksi oleoresin, laju peningkatan rendemen yang dihasilkan selaras dengan lamanya waktu kontak selama ekstraksi. Hal ini disebabkan karena semakin lama waktu ekstraksi, mengakibatkan waktu kontak antara pelarut dan bahan baku semakin lama pula. Sehingga proses penetrasi pelarut ke dalam sel bahan baku akan semakin baik, dan menyebabkan semakin banyaknya senyawa yang berdifusi keluar sel. Perlakuan lama waktu ekstraksi juga mempengaruhi angka kelarutan oleoresin di dalam etanol. Semakin lama waktu ekstraksi, maka semakin besar juga angka kelarutannya. Hal ini menunjukkan bahwa waktu ekstraksi sangat mempengaruhi karakteristik oleoresin jahe yang dihasilkan.
HapusPada video dikatakan bahwa senyawa pada jahe merah memiliki efek antioksidan, tetapi tidak dijelaskan uji yang membuktikan pernyataan tersebut. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara membuktikan jika senyawa pada jahe merah tersebut memiliki aktivitas antioksidan? apakah ada uji yang membuktikannya?
BalasHapusPengujian aktivitas antioksidan pada jahe merah dibuktikan dengan metode yang dilakukan secara in vitro dengan DPPH yakni melalui mekanisme penangkapan radikal bebas oleh senyawa antioksidan. Metode DPPH digunakan karena merupakan metode yang sederhana, cepat dan hanya membutuhkan sedikit sampel. Senyawa DPPH menerima elektron akan membentuk senyawa stabil. Interaksi antioksidan dengan DPPH, akan menetralkan karakter radikal bebas dari DPPH. Adanya aktivitas antioksidan dari sampel mengakibatkan perubahan warna dari larutan DPPH dalam metanol yang semula berwarna violet pekat menjadi kuning. Dalam hal ini didapatkan hasil berupa kandungan kimia pada isolat yang diuji, meliputi flavonoid dan saponin, serta memiliki aktivitas antioksidan.
Hapus